Pergerakan positif tersebut, lanjut Ariston, juga mengikuti pergerakan positif di pasar saham AS semalam. Perusahaan bioteknologi AS Moderna melaporkan hasil pengujian vaksin yang sukses memproduksi antibodi di tubuh manusia subjek penelitian.
Penemuan vaksin diharapkan menjadi solusi untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang telah berdampak kepada hampir di seluruh negara di dunia. Untuk rupiah, Ariston menilai pasar juga akan memperhatikan data neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2020 yang diperkirakan surplus.
"Hasil yang surplus bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.350 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.500 per dolar AS.