Menurut Ariston, pasar juga mengkhawatirkan peningkatan wabah pasca pelonggaran penguncian wilayah (lockdown). Selain itu, ketegangan antara AS dan China juga menjadi kekhawatiran pasar karena bisa memicu perang dagang baru.
Sementara itu, sentimen positif datang dari kembali menguatnya harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang sudah di atas 20 dolar AS per barel karena pemangkasan produksi sudah dimulai dan ini sebagai indikasi awal pulihnya permintaan pasar.
Pasar juga menyambut positif pelonggaran lockdown karena ekonomi akan aktif kembali. "Dengan dua sentimen yang tarik menarik ini, rupiah mungkin bergerak tidak terlalu jauh dari penutupan kemarin," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.000 per dolar AS sampai Rp15.150 per dolar AS.