NEW YORK, iNews.id - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) rebound dari posisi terendah selama 2 minggu seiring lonjakan inflasi Inggris pada September 2022 yang melampaui perkiraan. Penguatan dolar AS berdampak pada pelemahan sejumlah mata uang utama dunia, bahkan menekan harga emas.
Pada Rabu (19/20/2022), Inggris mengumumkan lonjakan inflasi mencapai 10,1 persen pada September 2022. Angka inflasi Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan itu, memicu kekhawatiran resesi, yang menyeret turun poundsterling, namun mendukung greenback terhadap sekeranjang mata uang dunia.
Indeks dolar AS naik 0,7 persen, sedangkan poundsterling mengakhiri perdagangan dengan turun turun 0,87 persen ke 1,122 dolar AS. Sedangkan euro turun 0,83 persen menjadi 0,977 dolar AS.
Dolar juga menyentuh puncak tertinggi selama 32 tahun terakhir terhadap yen Jepang yang melemah 0,40 persen versus greenback di 149,88 per dolar AS.
"Lonjakan dolar terhadap yen yang menyentuh level tertinggi selama 32 tahun, mendekati level yang diyakini beberapa pihak dapat memicu intervensi oleh Jepang," seperti dikutip Reuters, Kamis (20/10/2022).