Dia menyebut, Ethereum juga menyerahkan keunggulannya dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), di mana dominasinya sekitar 59 persen, menurut data dari defillama. Kecakapan kontrak pintar blockchain di DeFi tergelincir awal bulan ini ke level terendah sepanjang masa sebesar 57 persen.
"Ini menunjukkan selera risiko yang kuat, sebagai lawan pelarian modal dari aset berisiko," ucap Vinokourov.
Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi makro yang membantu mendorong kenaikan kripto sebelumnya berbalik ke arah yang berlawanan, menciptakan ketidakpastian. Hal ini termasuk poros Federal Reserve menuju kebijakan moneter hawkish, dari sikap yang sebelumnya dovish menjaga biaya pinjaman tetap rendah hingga memicu pertumbuhan.
"Ini telah menyebabkan korelasi tertinggi antara kripto dan pasar tradisional sejak Maret 2020. Dengan mempercepat kenaikan suku bunga dan kemungkinan memulai pengetatan kuantitatif, Federal Reserve mendisinsentifkan investasi untuk mengelola inflasi," kata Kepala Penelitian IntoTheBlock Lucas Outumuro.
Menurut Outumuro, prospek mata uang kripto nampaknya sudah diperhitungkan sekarang. "Ada juga potensi kejutan kenaikan jika Fed bergerak lebih lambat dari yang diharapkan," ucapnya.