NEW YORK, iNews.id - Mata uang kripto anjlok pada Jumat (18/2/2022) lalu. Penurunan uang digital ini seiring dengan ketegangan geopolitik dari Rusia-Ukraina yang membuat investor gelisah.
Dikutip dari Yahoo Finance, Bitcoin secara singkat keluar dari level 40.000 dolar AS (Rp574,67 juta), level yang dibebankan secara psikologis yang diselingi pemulihan dari aksi jual 'crypto winter' yang mendorong koin tersebut dari rekor tertinggi pada November 2021 lalu. Permintaan pembeli untuk mata uang kripto terkemuka ini turun lebih dari 3 persen pada Jumat dan turun 10 persen dari tertinggi pada Rabu lalu.
Selama seminggu terakhir, ketegangan yang meningkat di perbatasan Rusia-Ukraina telah mendominasi sentimen di seluruh pasar global. Tindakan harga whipsaw minggu ini telah menarik bitcoin dari level tertinggi 44.627 dolar AS ke level terendah hari Jumat di 39.745 dolar AS.
Sementara itu, mata uang kripto lain seperti Ethereum, Solana, dan Fantom bernasib lebih buruk atau masing-masing turun lebih dari 5 persen. Di pasar, aliran token non-fungible (NFT) berkurang, setelah akhirnya menyusul kekalahan kripto. Volume penjualan telah mencapai puncaknya sejak Open Sea, pasar NFT teratas, memecahkan rekor perdagangan pada awal tahun, kata para analis.
"Volume NFT telah meledak baru-baru ini," ujar Analis GlobalBlock, Marcus Sotiriou dalam penelitiannya dikutip, Minggu (20/2/2022).