"Kalau kita lihat bank sentral / Federal Reserve sudah bersiap melakukan tapering nah ini katakanlah menjadi perusak skenario pasar yang sudah diketahui sekarang (pemulihan), dan ini mengakibatkan investor lebih berhati-hati. Akibatnya investor bisa keluar dari risky asset, oils, commoditas, malah gold yang safe-haven yang naik." ujar Parningotan.
Kepada investor pasar modal, Parningotan merekomendasikan untuk melakukan speculative buy untuk perdagangan saham pekan depan, dengan mengambil beberapa emiten yang sedang turun harganya.
"Melihat kondisi sekarang di mana IHSG mengalami koreksi, kita bisa melakukan speculative buy di saham-saham yang sudah terkoreksi cukup signifikan. Kalau saya sih tidak langsung masuk banyak karena kondisinya masih belum jelas, melihat eskalasi Covid-19 ini," tutur Parningotan.
Mengenai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), lanjutnya, jika terpaksa harus melanjutkan koreksi, bakal masih bertahan di area yang wajar, dengan asumsi window dressing akhir tahun bakal berpotensi mendorong kenaikan sejumlah sektor.
"IHSG kalaupun throwback harusnya sih bisa bertahan di area support di 6.500- 6.480," kata Parningotan, sembari merekopmendasikan emiten bluechips yang mengalami koreksi.