"Tekanan terhadap saham-saham bank diredam oleh keputusan BI menahan suku bunga," papar Phintraco.
Dari luar negeri, pelaku pasar masih mencermati dampak pernyataan Gubernur bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve, Jerome Powell terkait proyeksi suku bunga di masa depan.
Powell dalam beberapa waktu terakhir menyebut bahwa perjuangan pihaknya melawan inflasi masih belum berakhir meskipun suku bunga dipertahankan pada pertemuan Rabu kemarin (20/9/2023). The Fed memproyeksikan suku bunga dapat dikerek sekali lagi ke level 5,50 persen hingga 5,75 persen.
"Dengan tingkat suku bunga seperti itu, maka kekhawatiran yang semakin meningkat adalah bahwa kita sedang berpotensi menuju resesi,” kata Analis CFRA Research, Sam Stovall, dilansir Reuters, Kamis (21/9/2023).
Proyeksi The Fed juga menitikberatkan kebijakan moneter akan tetap lebih ketat dari yang diperkirakan hingga tahun 2024. Tekanan juga datang angka pengangguran yang melandai, sehingga mmengindikasikan pasar tenaga kerja masih cukup panas, yang ditakutkan kembali mendongkrak inflasi.