Katalis negatif lainnya, kata Hans, berasal dari kasus positif Covid-19 yang terus meningkat dibarengi dengan kapasitas rumah sakit yang penuh. Hal ini terkait dengan musim dingin di negara-negara Eropa dan AS.
Hans menambahkan, isu Covid-19 menjadi perhatian di dalam negeri. Pada pekan lalu, IHSG sempat terjerembab akibat isu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta.
"Pekan lalu pasar saham Indonesia sempat terkoreksi akibat berita hoax tentang Gubenur DKI akan tarik Rem Darurat atau melakukan PSBB total kembali. Pelaku pasar terlihat berhati-hati karena terlihat trend peningkatan kasus baru sejak 25 November dan beberapa kali membuat rekor baru," ucapnya.