"Data penjualan ritel yang membaik membuat optimisme pasar, tetapi ketika angka pengangguran di bawah harapan pasar membawa sentimen negatif bagi pasar. Perkembangan data ekonomi akan sangat memengaruhi pergerakan pasar saham," kata Hans.
Selain itu, pasar menanti stimulus besar-besaran dari Uni Eropa yang diperkirakan di sepakati di Juli. Sementara itu, obat dexamethasone mengurangi kematian pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit hingga sepertiga. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi pasar.
Sementara tensi Geopolitik Asia yang memanas juga menjadi perhatian pelaku pasar. "Konflik Korea Utara dan Korea Selatan, serta India dan China menjadi perhatian pelaku pasar," ujar Hans.
Dari dalam negeri, banyak sentimen positif di antaranya penurunan bunga acuan oleh Bank Indonesia dan pemberian rating "overweight" atas saham-saham di Indonesia oleh JP Morgan.
Overweight adalah rekomendasi yang memprediksi aset-aset investasi di negara tersebut akan meningkat melebihi saham atau aset lain yang menjadi patokan.