2. Jangan Sering Ikuti Perkembangan Harga Saham
Kesalahan investor saham ialah selalu merasa was-was dengan dinamika harga saham yang dibeli. Padahal, tidak ada saham yang tidak naik-turun mengikuti sentimen global maupun domestik.
Hal ini hanya membuat cemas setiap saat di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini. Oleh karenanya, menurut dia, jangan memburu keuntungan jangka pendek seperti yang para trader lakukan. Sebaiknya investor hanya perlu duduk manis dan menunggu pembagian deviden dari perusahaan untuk dibagikan ke para pemilik saham setiap tahunnya. "Kita beli cukup mengharapkan deviden. Harga (saham) jangan dilihatin setiap hari. Jangan baca berita ekonomi tiap hari nanti panik," tuturnya.
3. Usahakan Beli Saham saat Harga Turun
Dengan dinamika ekonomi saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami volatiltas. Ada kalanya harga saham turun drastis kemudian mendadak naik dengan drastis pula.
Perhatikan harga saham yang menjadi incaran dan belilah saat harganya sedang turun dari rata-rata. Hal ini agar dapat mendapatkan keuntungan lebih.
"Tidak ada masalah beli yang murah. Malah beli pas harga lagi turun. Misal pas momen pasar lagi panik karena kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) membuat rupiah melemah," ujarnya.