“Berarti sekitar hampir 79 persen itu sudah didominasi 40 tahun ke bawah,” kata dia.
Selain itu, Pulau Jawa masih menjadi pusat berkumpulnya investor pasar modal Indonesia. Inarno menuturkan, sudah terjadi pergeseran ke luar mengiringi kenaikan investor di sejumlah provinsi.
“Secara absolut itu tentunya tetap tinggi atau tetap berkembang (di Jawa). Tetapi secara persentase sudah mulai ke Sumatera, dan daerah-daerah lain.” ucap Inarno.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hingga 9 Agustus 2024, jumlah investor di Pulau Jawa mencapai 67,49 persen, disusul Sumatera 16,50 persen, Sulawesi 5,48 persen, dan Kalimantan 5,41 persen. Wilayah Bali, NTB, NTT mencapai 3,80 persen, disusul Maluku-Papua 1,32 persen.