Adapun, inflasi bulanan juga diramal menurun di 0,30 persen (MtM), dari bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen. Inflasi inti -yang tidak termasuk komponen makanan dan energi- juga diprediksi akan turun di 2,80 persen dari 2,83 persen.
Dari mancanegara, Amerika Serikat akan merilis purchasing manager index (PMI) sebagai acuan ketahanan ekonomi di tengah suku bunga tinggi. Data Composite PMI dan Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index akan diumumkan, Senin (5/6/2023) untuk mengukur sektor manufaktur dan jasa.
Uni Eropa juga bakal merilis tingkat inflasinya pada awal pekan depan, setelah bulan sebelumnya naik 7,00 persen yoy, dengan inflasi inti 5,60 persen, demikian dikutip dari riset Phintraco Sekuritas, Minggu (4/6/2023).
Spekulasi adanya kenaikan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve dinilai masih membebani pasar. Namun, data tenaga kerja AS terakhir sedikit memberi relaksasi menjelang pertemuan FOMC The Fed pada 13-14 Juni 2023.