JAKARTA, iNews.id - Investor yang dijuluki Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong pernah mendapat untung besar dari investasi saham emiten pertambangan batu bara. Itu karena saham yang dipilihnya melonjak signifikan hanya dalam dua tahun.
Dia mengungkapkan, saham tersebut adalah PT Indika Energy Tbk (INDY). Saat membelinya pada 2016, harga saham INDY hanya Rp100-an, dengan nilai buku per lembar saham atau Book Value per Share (BVPS) mencapai Rp1.600.
Dia menjelaskan, INDY merupakan perusahaan tambang batu bara terbesar ketiga di Indonesia, dengan produksi batu bara lebih dari 30 juta ton. Posisinya saat itu berada di bawah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energi Tbk (ADRO).
"(INDY) Tambang batu bara terbesar nomor 3, produksinya 30 juta ton lebih, nilai buku per saham Rp1.600, harga saham Rp100-an. Itu bener-bener undervalue, jadi saya membelinya," kata dia, dikutip dari akun Instagram Founder Hungry Stock Community Lukas Setiaatmaja, Minggu (22/8/2021).
Karena itu, dia langsung memesan untuk membeli saham tersebut ke pialang saham yang menjabat direktur. Namun sang pialang saham justru menyarankan Lo Kheng Hong untuk tidak membeli saham INDY.
"Dia bilang, jangan pak, jangan beli (saham) tambang batu bara. Batu bara masa depan suram dia bilang. Coba kalau investor awam direkturnya bilang jangan beli, ya sudah pasti jangan beli," ujarnya.