Darmawan optimistis perkembangan program vaksinasi Covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan dahsyat pandemi Covid-19.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal I 2021 tumbuh 25,5 yoy menjadi Rp1.181,3 triliun, dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60 persen dari sebelumnya 64,13 persen. DPK secara bank only juga mengalami peningkatan sebesar 15,6 persen yoy mencapai Rp947,8 triliun dengan CASA ratio sebesar 71,2 persen, terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 41,73 persen yoy menjadi Rp335,9 triliun.
“Keberhasilan kami memperbaiki komposisi dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund year to date (bank only) menjadi hanya 1,80 persen, turun tajam dari 2,83 persen pada Maret 2020,” katanya.
Dia menyebutkan, kenaikan DPK hingga menembus level Rp1.100 triliun dan kenaikan penyaluran kredit berkontribusi kepada pembentukan aset Bank Mandiri secara konsolidasi hingga mencapai Rp1.584,1 triliun, meningkat 20 persen secara yoy.
“Kenaikan aset yang signifikan tersebut terutama didorong oleh keberhasilan proses merger Bank Syariah Mandiri dan dua bank syariah himbara lainnya menjadi Bank Syariah Indonesia dan menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri,” katanya.