Adapun laba bersih divisi agribisnis meningkat 25 persen menjadi Rp645 miliar, terutama disebabkan harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Sedangkan divisi infrastruktur dan logistik mencatat peningkatan laba bersih dari Rp91 miliar pada periode yang sama 2021 menjadi sebesar Rp353 miliar, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol.
Divisi teknologi informasi, diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih sebesar Rp24 miliar, dibandingkan dengan Rp14 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Ini terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha, walaupun terdapat penurunan pendapatan pada bisnis layanan kantor.
Sementara divisi properti melaporkan penurunan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp73 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun pendapatan bersih pada periode yang sama meningkat sebesar 34 persen menjadi Rp143,69 triliun dari semester I 2021 senilai Rp107,4 triliun. Nilai aset bersih per saham pada 30 Juni 2022 sebesar Rp4.541, meningkat 7 persen dibandingkan pada 31 Desember 2021.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup tercatat sebesar Rp33,6 triliun pada 30 Juni 2022, dibandingkan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021.
Dengan capaian di semester I 2022, Djony optimistis kinerja perusahaan akan kuat di sisa akhir tahun ini.
"Kinerja grup untuk sisa tahun ini diperkirakan akan tetap kuat, meskipun grup diperkirakan masih akan menghadapi situasi yang belum stabil dan diliputi ketidakpastian," ujarnya.