Organisasi ASEAN mendirikan MEA ini bukan tanpa alasan. Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh para anggota ASEAN, seperti di antaranya sebagai berikut:
1. Menjaga kestabilan politik dan keamanan antarnegara ASEAN.
2. Meningkatkan daya saing perekonomian di pasar dunia.
3. Membantu mengembangkan perekonomian.
4.Mengurangi tingkat kemiskinan.
5. Meningkatkan taraf hidup masyarakat di negara-negara ASEAN.
6. Mengurangi hambatan perdagangan internasional.
7. Meningkatkan ekspor produk lokal.
8. Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
9. Membangun iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct Investment (FDI).
10. Menstimulus perkembangan ekonomi lewat pertumbuhan teknologi.
11. Mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
12. Memperluas lapangan pekerjaan.
13. Mempermudah akses ke pasar dunia.
Terbentuknya MEA membawa sejumlah pengaruh untuk negara anggotanya, termasuk Indonesia. Dampak tersebut ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif.
Dampak positif
Dalam jurnal Menilik Kesiapan Dunia Ketenagakerjaan Indonesia Menghadapi MEA (2014) oleh Bagus Prasetyo, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) memiliki dampak positif berupa:
1. Meningkatkan investasi Adanya MEA secara otomatis membuka peluang sebesar mungkin untuk meningkatkan investasi, khususnya dari perusahaan dari negara lain. Jika investasinya meningkat, secara langsung juga meningkatkan perekonomian Indonesia.
2. Membuka lapangan pekerjaan Terbentuknya MEA juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru baik di dalam ataupun luar negeri, sebagai dampak dari peningkatan investasi. Lapangan pekerjaan akan lebih beragam dan tentunya membutuhkan tenaga ahli yang terampil di bidangnya.