JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 44 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.611,5 per dolar AS. Hal ini juga sejalan dengan sentimen global dan domestik.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan rupiah salah satunya dari kekhawatiran ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan global, dimana Trump mengatakan tarif mobil akan segera diberlakukan.
“Selain itu, kehati-hatian Federal Reserve dalam pemangkasan suku bunga kemungkinan telah mencegah sentimen bearish lebih lanjut terakumulasi pada dolar, tetapi kami pikir sebagian besar penerapan tarif AS pada tanggal 2 April mendatang yang memaksa beberapa orang untuk berpikir ulang tentang perdagangan jangka pendek dolar AS,” kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (25/3/2025).
Namun, laporan media selama akhir pekan menunjukkan bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai bulan depan.
Alih-alih mengenakan pungutan yang luas di seluruh industri, pemerintahan Trump diharapkan untuk fokus pada negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan dengan AS.
Kemudian, investor juga memantau pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Pejabat AS dan Rusia mengakhiri pembicaraan selama sehari pada hari Senin yang difokuskan pada proposal sempit untuk gencatan senjata di laut antara Kyiv dan Moskow, bagian dari upaya diplomatik yang diharapkan Washington akan membantu membuka jalan bagi negosiasi perdamaian yang lebih luas.