Perihal kinerja, hingga akhir 2022 lalu perseroan mencatatkan penurunan laba bersih hingga akhir Desember 2022. Pengelola rumah sakit Hermina ini membukukan laba Rp298,59 miliar, turun 70,01 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp995,97 miliar.
Sejalan dengan laba, pendapatan perseroan pun turun 16,47 persen menjadi Rp4,90 triliun, dari sebelumnya Rp5,86 triliun. Berdasarkan segmennya, pendapatan rumah sakit tercatat sebesar Rp3,56 triliun, dan segmen non-rumah sakit tercatat sebesar Rp26,57 miliar.
Secara rinci, pendapatan segmen rumah sakit terdiri atas pendapatan rawat inap sebesar Rp2,83 triliun, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,10 triliun, dan rawat jalan sebesar Rp4,78 triliun atau turun dari sebelumnya Rp5,78 triliun.
Begitu pun segmen non rumah sakit, terdiri atas aset KSO sebesar Rp30,33 miliar, pendapatan manajemen sebesar Rp9,09 miliar, dan imbalan jasa sebesar Rp81,12 miliar.