Untuk menjawab tantangan global, industri keuangan Islam menawarkan peluang besar dalam mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, pemerintah terus mengoptimalkan peran instrumen keuangan Islam salah satunya melalui hal tersebut.
"Hal ini tentu relevan dengan program yang tiga tahun lalu dicanangkan Bank Dunia, yakni Sustainable Development Goals atau SDG," kata dia.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, perlu upaya untuk mengoptimalkan keuangan Islamic social finance untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif. Prinsip keuangan Islam sangat cocok dalam aktivitas SDGs dan inklusi keuangan, serta pengembangan usaha kecil dan menengah.
"Kami di BI bersama IDB, Baznas, telah membuat zakat core initiative pada bulan Mei 2016. Ini perlu regulasi yang terintegrasi. Inisiatifnya dikenalkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia," tutur Perry.
Hingga saat ini, pemerintah telah memanfaatkan salah satu instrumen keuangan Islam seperti surat berharga syariah negara ritel atau sukuk. Instrumen tersebut menjadi instrumen terpenting pemerintah untuk megembangkan keuangan syariah.