Hari menuturkan wilayah perkotaan tersebut memiliki sekitar 70 persen dari jumlah rumah tangga di Indonesia, sehingga diharapkan dapat memacu belanja/spending terhadap produk entertainment perseroan.
“Untuk secara angka dibandingkan dengan tahun lalu tentunya akan ada kenaikan. Dari sisi bisnis sendiri, memang TV berbayar ini sekarang banyak saingan ya, seperti lewat internet. Tentu kita fokus mempertahankan posisi MSKY,” ucap dia.
Skema harga usaha-usaha baru juga menjadi incaran perseroan untuk meningkatkan pemasukan dari segmen TV berbayar di daerah.
“Tidak semua pulau di Indonesia, atau kadang-kadang infrastruktur internet itu bisa masuk secara baik. Sehingga melalui satelit lah bisa ditangkap dengan baik,” tuturnya.
Hingga September 2023, MSKY membukukan pendapatan usaha mencapai Rp610,52 miliar. Realisasi ini lebih rendah 29,05 persen secara year-on-year (yoy).
Adapun earnings per share (EPS) masih dalam teritori negatif Rp30 per saham, lebih tinggi dari posisi EPS pada September 2022 yang mencapai minus Rp15,8 per saham.