Tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terus merosot, bahkan sempat menyentuh 1,235 persen yang merupakan level terendah sepanjang masa.
"Ini mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut untuk mengamankan nilai aset," ujar Ariston.
Ariston memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
"Rupiah berpotensi melemah karena belum ada sentimen baru," katanya.