Verdi menuturkan sejumlah sentimen positif bagi pasar antara lain kinerja perusahaan-perusahaan tercatat yang semakin membaik menyusul pemulihan dari Covid-19.
Dari sisi aktivitas perdagangan, Verdi juga menerangkan bursa menunjukkan hal yang positif mulai volume, nilai transasksi, hingga frekuensi.
"Itu juga terlihat bahwa semuanya menunjukkan pertumbuhan, dan semuany rata-rata tertinggi sepanjang sejarah pasar modal RI," ucap Verdi.
Lebih jauh, kondisi makroekonomi RI yang solid dipandang dapat menjadi penopang pertumbuhan pasar modal ke depan, terutama dalam menjawab sejumlah tantangan krisis global yang multidimensi.
Verdi juga menyebut ada potensi pertumbuhan pasar modal menyongsong tahun pemilihan umum (pemilu) yang dipandang akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan konsumer dan ritel.
Kendati demikian, terdapat sejumlah tantangan yang akan dihadapi pasar modal RI pada 2023. Verdi menyinggung soal risiko resesi global di tengah tren kenaikan suku bunga.
Lonjakan inflasi yang mengerek harga energi dan pangan juga dikhawatirkan membuat daya beli masyarakat menurun, yang pada akhirnya mendorong pengetatan moneter hingga menimbulkan perlambatan ekonomi.
"Tantangan ini sebetulnya kita masih relatif bagus menghadapinya, mulai pertumbuhan ekonomi, trus tingkat inflasi, meskipun ada kenaikan tapi kita masih bagus dibandingakn negara-negara lain," tuturnya.