Sepanjang 2017, perkembangan pasar modal khususnya di sektor pasar surat utang menunjukkan tren peningkatan yang positif. Hal ini terlihat dari kenaikan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sebesar 34,53 basis poin (bps) selama periode 2017 dari 208,45 per Desember 2016 menjadi 242,98 pada Desember 2017.
Kenaikan ini juga didorong iklim investasi yang semakin kondusif dan peningkatan rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat seperti Standard and Poor’s (S&P) dan Fitch yang berdampak pada kepercayaan investor asing untuk masuk ke pasar surat utang yang pada akhirnya mendorong penurunan yield.
Rata-rata yield obligasi pemerintah telah turun sebesar 140,97 bps menjadi 6,69 persen pada tahun kemarin. Begitu pula dengan rata-rata yield obligasi korporasi rating A juga turun 165,15 bps menjadi 9,07 persen. Selain itu, Peningkatan kinerja pasar obligasi juga tercermin dari kenaikan rata-rata harian nilai transaksi obligasi sebesar 5,89 persen dan Rp15,77 triliun pada 2016 menjadi Rp16,70 triliun di 2017.
Likuiditas transaksi yang meningkat ini turut menopang peningkatan aktivitas transaksi repo. Tercatat, total transaksi repo selama 2017 naik sebesar Rp42,04 triliun dari Rp263,17 triliun pada 2016 menjadi Rp305,21 triliun di 2017. Rata-rata harian nilai transaksi repo juga mengalami kenaikan dari Rp 1,10 triliun menjadi Rp1,28 triliun.
"Semoga peluncuran 'market standard' transaksi repo itu akan diikuti dengan adanya penerbitan 'market standard' transaksi repo atas efek bersifat ekuitas," tutur Hosen.