Meski porsi KPR syariah masih minim, Herwin melihat minat masyarakatnya cukup tinggi. Hingga Oktober 2019, kata dia, pangsa pasar KPR syariah sekitar 6 persen.
"Selain itu kita juga melihat, banyak milenial yang berminat dengan prinsip syariah untuk mengelola uangnya," ujar Herwin.
PermataKPR iB Bijak membuat portofolio KPR syariah milik PermataBank semakin lengkap. Sebelumnya, bank tersebut mempunyai tiga produk KPR syariah masing-masing PermataKPR iB MMQ (musyakarah mutanaqisah/kombinasi murabahah dan istisna), PermataKPR iB IMBT (ijarah muntahiyah bittamlik/sewa beli), dan PermataKPR iB Murabahah (murabahah/jual beli).
Meski memiliki akad yang sama, PermataKPR iB Bijak berbeda dengan PermataKPR iB MMQ. Untuk PermataKPR iB Bijak, PermataBank menawarkan kombinasi pinjaman dengan tabungan bijak Syariah.
Dengan begitu, nasabah bisa menikmati marjin KPR hingga 0 persen dengan menambah saldo tabungan. Skemanya, 70-80 persen saldo tabungan akan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman dalam perhitungan marjin KPR.
Sama seperti KPR syariah PermataBank lain, PermataKPR iB Bijak menawarkan berbagai kemudahan, seperti angsuran yang lebih ringan, masa tenor sampai dengan 25 tahun, dan masa approval yang pendek yakni 5 hari kerja.
"Harapannya supaya masyarakat khususnya milenial dapat memiliki rumah impiannya. Selain itu, kami ingin memberikan opsi lebih kepada masyarakat bahwa cara syariah itu kita bisa (mengakomodir)," ucap Herwin.