NEW YORK, iNews.id - Produsen vaksin asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengantongi pendapatan dari penjualan vaksin Covid-19 sebesar 7,8 miliar dolar Amerika serikat atau Rp112,62 triliun pada kuartal II tahun ini. Perusahaan pun menaikkan target penjualan vaksin Covid-19 tahun ini menjadi 33,5 milar dolar AS dari 26 miliar dolar AS. Target tersebut direvisi karena varian delta menyebar dan kemungkinkan dibutuhkan suntikan booster.
Adapun kinerja keuangan Pfizer kuartal II ini di atas prediksi Wall Street. Melonjaknya penjualan vaksin, membuat perusahaan merevisi proyeksi pendapatan hingga akhir tahun menjadi 78-80 miliar dolar AS dari perkiraan sebelumnya sebesar 70,5-72,5 miliar dolar AS.
"Kuartal kedua luar biasa dalam beberapa hal. Yang paling terlihat, kecepatan dan efisiensi upaya kami dengan BioNTech untuk memvaksinasi dunia melawan Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana saat ini 1 miliar dosis BNT162b2 telah didistribusikan secara global," kata CEO Pfizer Albert Bourla, dikutip dari CNBC, Kamis (29/7/2021).
Unit bisnis Pfizer lainnya juga mengalami pertumbuhan penjualan. Pendapatan dari unit onkologi naik 19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 3,1 miliar dolar AS. Unit rumah sakit perusahaan membukukan pendapatan 2,2 miliar dolar AS, naik 21 persen dari tahun sebelumnya. Unit penyakit dalam tumbuh 5 persen dari tahun lalu menjadi 2,4 miliar dolar AS.
Pfizer pada awal bulan ini menyatakan rencananya untuk meminta izin suntikan booster atau dosis ketiga vaksin buatannya kepada Food and Drug Administration (FDA). Ini karena mereka melihat ada penurunan efektivitas vaksin di tengah penyebaran varian delta yang sangat menular.
Pfizer akan minta FDA untuk memberikan otorisasi dosis ketiga untuk tujuan darurat pada awal Agustus. Perusahaan juga akan memulai studi klinis untuk menguji vaksin varian delta pada bulan yang sama.