JAKARTA, iNews.id - Pinjaman online (pinjol) ilegal masih merajalela di berbagai daerah termasuk Kota Jambi. Terkait dengan itu, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong 1.000 aparatur sipil negara (ASN) setempat untuk melek investasi.
Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko BEI, Sunandar, mengatakan pemahaman akan pengelolaan keuangan dan investasi perlu diberikan kepada ASN untuk membantu kehidupan yang lebih baik.
Menurut dia, BEI fokus meningkatkan literasi serta inklusi pasar modal di kalangan pegawai negeri melalui program "1.000 ASN Kota Jambi Investor Saham" dan Peresmian Galeri Investasi Syariah BEI STAI Ma’arif Jambi.
"Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat di kota Jambi termasuk ASN tentang investasi dan menghindarkan mereka dari jeratan pinjol ilegal," kata Sunandar di Jambi, Rabu (30/8/2023).
Dia mengungkapkan, per Juli 2023, Provinsi Jambi memiliki 109.067 investor pasar modal dan 47.794 investor saham. Angka ini terhitung masih rendah dari total jumlah investor pasar modal RI sebesar 11.538.536, dengan jumlah investor saham sebesar 4.935.215
Suandar berharap melalui program ini terwujud sinergi, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di Jambi untuk berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
Komitmen ini diwujudkan BEI bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi (Pemkot Jambi), PT Phintraco Sekuritas, PT FAC Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia.