Rentan Terjadi Capital Reversal, Ekonom: SBI Hanya Solusi Temporer

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: Okezone)

Namun, menurut dia, pemerintah seharusnya melakukan fundamental ekonomi untuk stabilitas rupiah dalam jangka panjang. Pasalnya, BI merevisi target pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2018 menjadi di batas bawah yaitu 5,1 persen dari 5,2 persen. Sebab, dinamika perkembangan ekspor dinilai tidak sesuai harapan seiring fluktuasi harga komoditas global.

"Yang lebih penting jangka panjangnya ada di perbaikan fundamental ekonomi," ujarnya.

BI juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2018 mencapai 5,2 persen. Pertumbuhan ini disumbang dari peningkatan konsumsi rumah tangga terutama selama Ramadan dan Idul Fitri. Selain itu, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 juga ditopang dari investasi, terutama yang bersumber dari swasta.

"Kuartal kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,2 persen, di kuartal kedua ini memang ada beberapa kebijakan fiskal mendorong konsumsi dari gaji ke-13 dan lain-lain sehingga bisa mendorong konsumsi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konfrensi pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

BI Proyeksi Dampak Bencana Sumatra Pangkas PDB Nasional 0,017%  

Nasional
4 hari lalu

Bos BI Minta Bank Segera Turunkan Bunga Kredit usai Purbaya Gelontorkan Dana Rp200 Triliun

Keuangan
4 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga 4,75 Persen pada Akhir Tahun

Makro
5 hari lalu

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal