Rupiah Ditutup Melemah Lagi Imbas Sentimen Domestik dan The Fed

Advenia Elisabeth
Rupiah ditutup melemah lagi imbas sentimen domestik dan the Fed. (Foto: dok iNews)

"Transaksi berjalan diperkirakan akan kembali defisit pada 2022 pada kisaran yang terkendali, sehingga mendukung ketahanan eksternal Indonesia," ujar Ibrahim.

Sementara analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah sangat fundamental. Ini mengingat perkembangan global, di mana bank sentral dunia berlomba-lomba menaikkan suku bunga, terutama bank sentral AS The Fed.

"Ini membuat rupiah menjadi mata uang yang kurang menarik," kata Lukman, dikutip dari Antara.

Dari domestik, dia menuturkan, tekanan untuk menaikkan suku bunga semakin besar setelah data inflasi menunjukkan angka di atas 4 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2022 sebesar 0,61 persen (mom) atau 4,35 persen (yoy), merupakan yang tertinggi sejak 2017.

"Ini dikhawatirkan bisa membebani prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenaikan kasus Covid-19 dan PPKM yang dinaikkan ke level dua juga turut menekan rupiah belakangan ini," ujar Lukman.

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Lapor ke Prabowo, Mendagri Tito Pastikan Inflasi Terkendali

Nasional
7 hari lalu

Gubernur BI Tegaskan Redenominasi Tak Pangkas Nilai Rupiah, Harga Tetap Sama

Makro
11 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
12 hari lalu

Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.728 per Dolar AS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal