Dari sentimen domestik, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2024 diprediksi tidak akan setinggi pada kuartal I 2024, hanya akan tumbuh 4,9 persen hingga 5,1 persen. Namun, dalam kondisi saat ini yang serba tak menentu akibat tensi politik yang memanas, angka tersebut sudah cukup bagus.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 tumbuh sebesar 5,11 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi ini meningkat dari kuartal keempat 2023 yang sebesar 5,04 persen yoy, dan juga meningkat dari kuartal pertama 2023 yang sebesar 5,04 persen yoy.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada kuartal I 2024 belum tentu terulang pada kuartal-kuartal selanjutnya. Sebab, pada kuartal selanjutnya tidak ada momentum pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan juga Ramadan. Momentum pemilu membuat belanja pemerintah meningkat untuk menunjang kontestasi tersebut.
Di samping itu, belanja pemerintah juga meningkat karena adanya pemberian THR Ramadan bagi ASN, TNI/Polri, PPPK, dan pensiunan, serta ada kenaikan gaji pada awal tahun 2024. Realisasi belanja pemerintah pada kuartal pertama 2024 tercatat meningkat 18 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu atau sebesar Rp611,9 triliun.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.280-Rp16.400.