"Kalender data AS yang sedikit minggu ini memberikan jeda setelah laporan pekerjaan yang kuat Jumat lalu menyebabkan dolar menguat dan membuat pasar meredam skala penurunan suku bunga yang diharapkan," ujar Ibrahim.
Meski begitu, terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari luar negeri, data ketenagakerjaan AS yang kuat menyebabkan dolar AS menguat. Selain itu, membuat pasar meredam skala penurunan suku bunga yang diharapkan.
Investor juga tetap fokus pada China setelah hari yang bergejolak di pasar China dan Hong Kong. Pemerintah China sendiri optimistis akan mencapai target pertumbuhan setahun penuh, tetapi menahan diri untuk tidak memperkenalkan langkah-langkah fiskal yang lebih kuat.