Hal ini dapat memicu tindakan pembalasan yang keras dari Beijing, sehingga memicu perang dagang baru antara negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi RI sepanjang tahun ini berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen berkat kinerja perekonomian domestik. Konsumsi rumah tangga dan investasi mendorong kinerja produk domestik bruto (PDB) kuartal II- 2024.
Ekspor barang meningkat didorong oleh kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam serta besi baja, ke negara mitra dagang utama seperti India dan China.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV juga diperkirakan akan tetap baik. Proyeksi positif ini juga didorong oleh rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB serta kinerja ekspor yang meningkat dengan kenaikan permintaan dari mitra dagang utama.
BI menyatakan akan terus memperkuat sinergi antara stimulus fiskal oleh Pemerintah dengan stimulus makroprudensial oleh BI.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup melemah di rentang Rp16.140-Rp16.200 per dolar AS.