Dari sisi pasar Surat Berharga Negara (SBN) terjadi penguatan yang berlanjut pada awal 2023 didorong dengan terjadinya pembelian kembali SBN oleh investor nonresiden.
"Hingga 27 Januari 2023, tercatat nett buy oleh nonresiden yang mencapai Rp48,53 triliun. Penguatan tersebut berhasil menurunkan yield SBN seri benchmark 10 tahun dan penurunan yield 20 basis poin (bps) ytd mrncapai level 6,74 persen," ujar Sri Mulyani.
Meski kondisi pasar SBN cukup positif, namun dia mengingatkan tekanan inflasi global di berbagai negara masih persisten tinggi harus tetap diwaspadai.
"Karena ini bisa berpotensi memicu kenaikan suku bunga bank-bank sentral negara maju yang bisa menimbulkan potensi terjadinya pembalikan arus modal," ucapnya.