Sementara itu, situasi politik AS mendorong saham-saham di bursa Wall Street dan dunia bergejolak. Saham di AS menguat, namun di Asia rontok karena sentimen ekonomi China dan bukan karena pengangkatan Wakil Menteri di Indonesia.
"Ucapan dari Donald Trump akan melakukan perang dagang membuat Trump kemungkinan besar akan memenangkan pilpres di bulan November membuat harga saham di Asia berguguran dan berdampak dengan IHSG di Indonesia," katanya.
"Sehingga pelemahan mata uang rupiah tidak ada kaitannya dengan pengangkatan Wamen Keuangan, Wamen Pertanian dan lainnya yang hari Jumat kemarin dilantik oleh presiden Jokowi," tuturnya.
Pada saat BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya di level 6,25 persen pada Juli 2024, rupiah terhadap dolar AS sempat mencapai posisi terkuat sejak 28 Mei 2024 pada, Rabu (17/7/2024).
Meski nilai tukar bertahan di bawah Rp16.200 per dolar AS, rupiah di awal pekan depan masih diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp16.180-Rp16.240 per dolar AS.