JAKARTA, iNews.id - Beragam tips anti panik saat portofolio saham turun bisa dilakukan oleh investor. Pasalnya, kondisi pasar modal khususnya di Indonesia tidak selalu mengalami kondisi baik-baik saja.
Kondisi ekonomi Indonesia tidak hanya pernah mengalami masa-masa terbaik, tetapi juga menjalani masa-masa terburuk. Seperti krisis finansial di tahun 1998, krisis ekonomi tahun 2008, dan krisis akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020.
Dengan adanya berbagai krisis tersebut membuat banyak investor asing memilih untuk melarikan modalnya pada aset-aset safe haven, seperti emas dan surat utang, dan perlahan mulai melepas kepemilikan investasinya di Bursa Efek Indonesia.
Berikut tips anti panik saat portofolio saham turun yang bisa dicoba.
Kondisi pasar saham turun saat sentimen negatif sangat lumrah terjadi, di mana kondisi yang sering terjadi adalah panic selling. Meskipun saham-saham turun di bawah harga biasanya, hati-hati dalam membeli saham. Jangan membeli saat harga saham sedang jatuh seperti menangkap pisau yang jatuh.
Pasalnya, menangkap pisau jatuh justru bisa membuat Anda terluka. Untuk itu, sebaiknya sabar menunggu hingga kepanikan selesai dan harga saham stabil.
Seberapa besar pun Anda yakin dengan portofolio saham yang dimiliki, pastikan Anda selalu memiliki dana likuid untuk digunakan kebutuhan sehari-hari. Anda juga harus bijak mengelola investasi dan pastikan cash flow tidak terganggu jika ada kondisi tidak diinginkan terjadi di market.