"Untuk menjaga ekonomi secara bersama-sama yaitu kita tetap mau menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen, inflasi kita dijaga sekitar 3 persen dan juga dari sisi APBN kita tetap terjaga kredibel dan hati-hati. Maka kita perlu bersama-sama untuk menjaga bagaimana dampak dinamika global terhadap perekonomian dalam negeri," ujarnya.
Sebagai informasi, perusahaan batu bara, Adaro menukar DHE untuk memperkuat kurs rupiah yang tertekan terhadap dolar AS. Adapun, nilainya mencapai 1,7 miliar dolar AS atau setara Rp25,5 triliun (kurs Rp15.000)
Adaro menggandeng tiga mitranya yaitu PT SaptaIndra Sejati/SIS (anak usaha Adaro), PT Pama Persada Nusantara/PAMA (anak usaha PT United Tractors Tbk), dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama/BUMA (anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk
"Nilainya cukup signifikan, kurang lebih setahun kita melakukan pembayaran kepada mitra-mitra utama kami sebesar 1,7 miliar dolar AS, dan itu kalau kita convert ke rupiah sebesar Rp25 triliun," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir.