JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen, untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Analis PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, mengatakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga meskipun laju inflasi Amerika Serikat (AS) mulai melambat. Hal itu dilakukan The Fed untuk mencapai target inflasi sebesar 2 persen.
“Sehingga untuk beberapa bulan ini The Fed masih akan menaikkan suku bunga, namun tidak terlalu agresif, hanya sekitar 25 basis poin,” kata Andhika dalam Market Buzz IDX Channel, Kamis (19/1/2023).
Menurut dia, kenaikan suku bunga BI akan berdampak pada sektor properti dan otomotif. Pasalnya, masyarakat akan menahan keinginan untuk membeli rumah karena bunga kredit perumahan rakyat (KPR) akan ikut terkerek, begitu juga dengan bunga kredit kendaraan bermotor.
Seiring dengan tingginya suku bunga acuan, masyarakat lebih mementingkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ketimbang harus mencicil rumah. Hal tersebut tentu akan berdampak pada tingkat penjualan atau marketing sales perusahaan properti.