Suspensi Saham Garuda Indonesia (GIAA) dan Waskita Beton (WSBP) Tak Kunjung Dibuka, Ini Penjelasan BEI

Dinar Fitra Maghiszha
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi penjelasan tentang penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Waskita Beton Tbk (WSBP) yang tak kunjung dibuka. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan otoritas bursa menunggu perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap. BEI juga masih meminta keduanya untuk melengkapi seluruh kewajiban lain yang menjadi penyebab suspensi efek.

"Sehubungan adanya pengajuan kasasi dari krediturnya, maka Bursa dapat mempertimbangkan pembukaan suspensi efek kedua perseroan tersebut dalam hal Perjanjian Perdamaian telah berkekuatan hukum tetap dan seluruh kewajiban penyebab suspensi efek telah terpenuhi," kata Nyoman kepada wartawan pasar modal, dikutip Selasa (23/8/2022).

Pada intinya, lanjut Nyoman, BEI masih menunggu perjanjian perdamaian atas restrukturisasi utang dari GIAA maupun WSBP yang saat ini ada di tangan Mahkamah Agung. BEI juga mewajibkan penyelenggaraan paparan publik insidentil oleh kedua perusahaan tersebut apabila diperlukan. 

"Sehingga putusan telah berkekuatan hukum tetap, dan pemenuhan atas seluruh kewajiban kedua perseroan kepada Bursa dan stakeholders lainnya, sebelum membuka suspensi efek kedua Perseroan dilakukan," tandasnya.

Seperti diketahui, saham GIAA dan WSBP disuspensi BEI karena kedua perusahaan tersebut dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Meski GIAA danb WSBP sudah memenangkan PKPU, namun BEI masih menunggu keputusan hukum tetap sebelum membuka kembali perdagangan saham kedua emiten. 

Sebelumnya, saham GIAA telah diduspensi BEI sejak 18 Juni 2021 karena kondisi keuangan yang negatif dan terjerat utang jumbo. Sementara WSBP digembok mulai 31 Januari 2022

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Garuda Indonesia Tunda Beli Pesawat Baru Meski Kantongi Rp23,67 Triliun dari Danantara 

Nasional
2 hari lalu

Banyak Pesawat Garuda Tak Bisa Terbang, Danantara Ungkap Bebani Perusahaan

Nasional
2 hari lalu

Suntik Dana Rp23,67 Triliun ke Garuda Indonesia, Danantara: Kami akan Monitor

Nasional
2 hari lalu

Suntikkan Dana Rp23,67 Triliun, Danantara Tekankan Pentingnya Selamatkan Garuda Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal