Menurut dia, jika lebih banyak pembeli terjun untuk mendorong harga Bitcoin di atas level 50.000 dolar AS, hiruk-pikuk mungkin akan diarahkan untuk menuju harga target jangka menengah Bitcoiun, yakni di kisaran 55.000 dolar AS.
Dia menjelaskan, Bitcoin mengalami kenaikan di atas rata-rata dalam 200 hari. Hal itu, sekaligus menunjukkan Bitcoin perlahan pulih setelah diperdagangkan dalam kisaran 30.000 dolar AS hingga 40.000 dolar AS selama berminggu-minggu, setelah jatuh dari rekor mendekati 65.000 dolar AS pada pertengahan April.
Coibase melaporkan, reli harga Bitcoin turut mempengaruhi kenaikan harga mata uang kripto lainnya, seperti Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, yang mencapai 3.295 dolar AS, pada Sabtu (21/8/2021) pagi.
Hal itu, juga membuat adopsi mata uang kripto global di antara investor individu telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir. Chainalysis, sebuah perusahaan data blockchain menyebutkan adopsi mata uang kripto global telah meningkat sekitar 881 persen dalam 12 bulan terakhir.
"Adopsi mata uang kripto meningkat secara signifikan dalam setahun terakhir di tengah adopsi institusional dan dukungan dari nama-nama besar seperti Paul Tudor Jones dan Stan Druckenmiller," bunyi laporan Chainalysis.
Disebutkan, kapitalisasi pasar mata uang kripto global berada pada 2,16 triliun dolar AS, pada hari Minggu. Data dari CoinGecko.com, dan volume perdagangan mata uang kripto pada hari terakhir adalah 109 miliar dolar AS.