"Ada 50-30-20 budgeting rule yang bisa diterapkan dalam mengelola keuangan, di mana 50 persen dari pemasukan digunakan untuk kebutuhan pokok dan sehari-hari, bahkan termasuk asuransi kesehatan atau cicilan kendaraan. Sementara 30 persen disisihkan untuk keinginan seperti shopping, makan di luar, atau untuk hobi, baru 20 persen disisihkan untuk tabungan," tutur Metta.
Dia menjelaskan, metode 50-30-20 adalah nilai acuan yang ideal. Namun, tentunya aplikasinya akan bergantung pada beberapa faktor seperti nominal, jumlah tanggungan, gaya hidup, dan lainnya.
"Kalau gaji UMR akan beda porsinya dengan gaji eksekutif. Kalau gaji Rp10 juta buat orang single dan Rp10 juta buat orang berkeluarga dengan anak tiga, tentu alokasinya berbeda pula. Ini rule-nya tidak saklek, tapi dengan pencatatan keuangan, kita bisa tahu alokasi yang pas untuk kondisi masing-masing seperti apa," ucap Metta.