JAKARTA, iNews.id - Total kekayaan Bill Gates pada tahun 2025 diperkirakan mencapai antara USD 104 miliar hingga USD 160 miliar, atau setara dengan Rp1.858 triliun, menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Sebagian besar kekayaan Bill Gates kini tidak lagi berasal dari Microsoft secara langsung, melainkan melalui perusahaannya, Cascade Investment, yang mengelola portofolio besar di berbagai sektor seperti energi, real estate, teknologi, hingga makanan dan minuman.
Setelah mundur dari Microsoft, Gates lebih fokus pada kegiatan sosial dan kemanusiaan melalui Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang ia dirikan bersama mantan istrinya dan kini menjadi salah satu lembaga filantropi terbesar di dunia dengan fokus pada kesehatan global, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Dikutip dari Forbes, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai sekitar USD 112,5 miliar atau setara dengan Rp 1.858 triliun (kurs Rp 16.530), menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia saat ini. Kekayaan ini berasal dari kombinasi saham Microsoft, investasi melalui Cascade Investment, serta aset properti dan sektor lainnya.
Meskipun Bill Gates telah mengurangi kepemilikan sahamnya di Microsoft menjadi kurang dari 1%, nilai saham tersebut masih bernilai miliaran dolar karena kapitalisasi pasar Microsoft yang sangat besar. Selain itu, Gates mengelola portofolio investasi yang luas di berbagai sektor seperti energi, real estate, perhotelan, dan makanan & minuman, yang turut memperkuat total kekayaannya.
Kunjungan Bill Gates ke Indonesia kali ini sangat istimewa karena disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo memperkenalkan Bill Gates kepada sejumlah menteri kabinetnya dan membahas berbagai inisiatif strategis, termasuk program pembangunan berkelanjutan, kesehatan global, nutrisi, inklusi keuangan, dan pengembangan infrastruktur digital publik.
Presiden Prabowo secara khusus mengapresiasi kontribusi Bill Gates yang telah memberikan dana hibah senilai USD 159 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun kepada Indonesia sejak 2009.