Wall Street Ditutup Melemah di Akhir 2022, Penurunan Terbesar sejak Krisis 2008

Dinar Fitra Maghiszha
Indeks Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (30/12/2022) waktu setempat sekaligus menandai tekanan pada hari terakhir perdagangan 2022. (Foto: Ist)

Secara historis, benchmark S&P 500 (SPX) telah turun 19,4 persen tahun ini, atau setara 8 triliun dolar AS. Nasdaq (IXIC) -sebagai indeks perusahaan teknologi- turun 33,1 persen, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJI) keok 8,9 persen, dilansir dari Reuters, Sabtu (31/12/2022).

"Alasan makro utama, berasal dari kombinasi peristiwa gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 2020, lonjakan inflasi, hingga keterlambatan The Fed memulai program pengetatan suku bunga dalam upaya untuk menahan inflasi," ujar Analis CFRA Research, Sam Stovall.

Pada momen libur natal dan tahun baru ini, para pelaku pasar Wall Street tengah fokus dalam memantau ketahanan ekonomi AS dan prospek kinerja perusahaan pada awal 2023 di tengah risiko resesi.

Indikator Fedwatch menunjukkan ada peluang sebesar 65 persen terhadap kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Februari mendatang. Adapun proyeksi puncak suku bunga diprediksi terjadi pada pertengahan 2023 sebesar 4,97 persen.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Makro
12 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
12 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Nasional
19 hari lalu

Lapor ke Prabowo, Mendagri Tito Pastikan Inflasi Terkendali

Nasional
24 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal