Secara historis, benchmark S&P 500 (SPX) telah turun 19,4 persen tahun ini, atau setara 8 triliun dolar AS. Nasdaq (IXIC) -sebagai indeks perusahaan teknologi- turun 33,1 persen, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJI) keok 8,9 persen, dilansir dari Reuters, Sabtu (31/12/2022).
"Alasan makro utama, berasal dari kombinasi peristiwa gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 2020, lonjakan inflasi, hingga keterlambatan The Fed memulai program pengetatan suku bunga dalam upaya untuk menahan inflasi," ujar Analis CFRA Research, Sam Stovall.
Pada momen libur natal dan tahun baru ini, para pelaku pasar Wall Street tengah fokus dalam memantau ketahanan ekonomi AS dan prospek kinerja perusahaan pada awal 2023 di tengah risiko resesi.
Indikator Fedwatch menunjukkan ada peluang sebesar 65 persen terhadap kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Februari mendatang. Adapun proyeksi puncak suku bunga diprediksi terjadi pada pertengahan 2023 sebesar 4,97 persen.