Wall Street Kembali Ditutup Menguat setelah Data Inflasi AS Melambat

Anggie Ariesta
Wall Street kembali ditutup menguat pada perdagangan, Kamis (13/7/2023) waktu setempat, dipengaruhi data kenaikan tahunan inflasi produsen AS yang terkecil. (Foto: Istimewa)

Saham terkait teknologi memberikan dukungan terbesar bagi S&P 500, dan indeks saham yang berfokus pada teknologi termasuk megacaps naik 2,7 persen dan mencatat rekor penutupan tertinggi.

Saham chip AS juga menguat, dengan Nvidia melonjak ke rekor tertinggi selama sesi dan indeks semikonduktor Philadelphia naik 2 persen.

Mengimbangi beberapa optimisme pada penutupan perdagangan, sebuah laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan secara tak terduga turun minggu lalu. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat.

Di antara penguatan pada penutupan perdagangan, saham induk Google Alphabet Inc melonjak 4,7 persen. 

Volume di bursa saham AS mencapai 10,82 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,11 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Makro
3 hari lalu

BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen

Nasional
14 hari lalu

Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025

Makro
14 hari lalu

Inflasi Oktober 2025 Tembus 0,28 Persen, Didorong Emas Perhiasan hingga Cabai Rawit

Makro
26 hari lalu

BI Tahan Suku Bunga di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal