JAKARTA, iNews.id - Total utang pendanaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Tahun 2020, tercatat mencapai Rp 2.000 triliun. Sumbernya berasal dari surat utang dan instrumen utang lainnya.
Pernyataan itu, disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/6/2021).
Menurut dia, meski utang pendanaan BUMN tergolong besar, namun masih masuk kategori sehat. Pasalnya hingga akhir 2020, ekuitas BUMN tercatat Rp 2.500 triliun.
Dengan begitu, Debt to Equity Ratio (DER) atau rasio utang perusahaan negara berada di posisi 0,7 persen. Struktur utang perusahaan dinyatakan sehat, jika posisinya berada di bawah 1,5 persen.
"DER-ny masih di bawah 1,5 persen, jadi utang BUMN masih sekitar setengahnya dari yang dibatasi untuk kategori sehat," ujar Arya.