Kejuruan tiap-tiap BLK akan disesuaikan bergantung kebutuhan industri yang ada di sekitar pesantren tersebut. Pasalnya, diharapkan peserta BLK dapat langsung diserap oleh industri-industri lokal.
"Kita beri masukan juga kira-kira skill yang sesuai dengan indsutri di sekitarnya itu apa. Kalau ada industri dan perusahaan yang di bawah Kadin, itu kita arahkan juga untuk menyerap," ucapnya.
Kendati demikian, menurut dia, industri lokal tidak bisa menampung seluruh peserta BLK ini. Oleh karenanya, peserta BLK tidak hanya diberikan kemampuan khusus melainkan juga dilatih untuk menjadi wirausaha.
"PR (pekerjaan rumah) berikutnya adalah penyerapannya ini. Makanya kita dorong mereka bisa jadi pengusaha juga. Jadi kita sampaikan, harapan pertama dari menaker bisa menyerap, jadi didorong jadi entreprenur juga," tuturnya.
Untuk tahap awal, pemerintah menyediakan 10 kejuruan pelatihan yang akan diimplementasikan pada BLK ini di 2019. Kejuruan tersebut yaitu teknik otomotif sepeda motor, teknik las, pertanian, perikanan, woodworking, TIK, menjahit, teknik listrik, industri kreatif, dan bahasa.