“Target awalnya, sebetulnya 2019. Tapi, mungkin nanti selesainya 2020 bisa beroperasi. Sampai saat ini, pembangunannya sudah tidak masalah karena sudah 100%. Tinggal tunggu yang konsinyasi saja,” ujar Nana.
Sekda Banten, Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menanggulangi kekeringan. Dia yakin jika dua waduk raksasa itu sudah beroperasi akan sangat banyak manfaatnya terutama untuk hilirnya.
“Memang tujuan pembangunan dua waduk itu untuk mencegah kekeringan dan banjir serta termasuk pemanfaatan untuk air baku,” ucapnya.
Waduk Karian dan Waduk Sindangheula merupakan dua proyek strategis nasional di Banten. Gubernur Banten Wahidin Halim sebelumnya mengatakan akan terus membantu Kementerian PUPR dalam hal penyediaan air terutama untuk irigasi.
“Saat ini masyarakat sangat menantikan adanya pasokan air yang bisa menjamin kebutuhan hidup sehari hari. Jadi, kami jajaran pemerintah daerah Banten akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terutama melalui BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR,” kata Wahidin.
Bendungan Sindangheula berlokasi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, ini mempunyai manfaat untuk penyediaan air sebesar 0,80 m3/detik. Sedangkan untuk Bendungan Karian mempunyai manfaat untuk penyediaan air baku Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, termasuk DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik. (Teguh Mahardika)