“Ini yang saya tidak mau karena memang mengurus sertifikat itu memang ruwet,” ujar Presiden.
Tahun ini misalnya, Presiden menargetkan pemberian sertifikat hingga 7 juta dan 9 juta untuk tahun depan. Pada tahun lalu, sertifikat yang sudah dibagikan mencapai 5 juta. Kehadiran sertifikat disebutnya penting sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah.
Presiden juga mengingatkan masyarakat agar hati-hati dalam menjaga sertifikat. Dia meminta agar sertifikat itu diberikan plastik dan di-fotocopy sehinga jika hilang, lebih mudah ketika mengurus ke BPN. Selain itu, masyarakat juga perlu berhati-hati saat menggadaikan sertifikat untuk memperoleh pinjaman.
“Tolong dihitung, tolong dikalkulasi, bisa ngangsur nggak setiap bulan, bisa mencicilnya nggak setiap bulan? Hati-hati, sudah pegang sertipikat kalau salah hitung ini bisa hilang,” ucapnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menambahkan, ada 1,6 juta bidang tanah di Jakarta yang sudah diidentifikasi. Dengan begitu, seluruh bidang tanah akan memiliki sertifikat pada tahun depan.
“Insyaallah tahun depan dengan dukungan Pemda DKI, seluruh tanah akan kita sertifikatkan,” kata Sofyan.