9 Sektor Ekonomi Dibuka, Penyerapan Tenaga Kerja Jadi Fokus Pemerintah

Djairan
Pemerintah akan membuka sembilan sektor ekonomi saat memasuki kenormalan baru atau New Normal. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan membuka sembilan sektor ekonomi saat memasuki kenormalan baru atau New Normal. Langkah tersebut segera diambil karena seluruh sektor tersebut berkontribusi besar terhadap perekonomian.

Sembilan sektor tersebut yaitu pertambangan, perminyakan, industri manufaktur, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik dan transportasi barang. Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan SDA Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi menyebut, upaya cepat tanggap pemerintah itu akan menjawab kekhawatiran rendahnya angka penyerapan tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19.

“Kita melihat sembilan sektor ini mempunyai kontribusi besar pada perekonomian, makanya salah satu tujuan dibukanya sektor-sektor tersebut adalah untuk dapat menyerap tenaga kerja yang banyak, karena apa? kita ingin segera membantu mereka. Namun tentu yang terpenting adalah memastikan tidak adanya potensi resiko penularan Covid-19,” kata Edi dalam konferensi pers via online di kantor Graha BNPB Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Edi menjelaskan, kebijakan penanggulangan Covid-19 yang beriringan dengan pemulihan ekonomi ibaratkan dua sisi dari satu koin. Artinya, harus berjalan efektif secara bersamaan.

Pasalnya, penyebaran virus corona telah membuat kegiatan sembilan sektor tersebut berhenti, dan akhirnya berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi. “Dan kita tidak ingin ini terjadi tanpa kepastian, sehingga kita mengupayakan sekarang bagaimana ini bisa berjalan bersamaan,” kata Edi.

Saat pemerintah membuka sembilan sektor ekonomi tersebut, dipastikan syarat kesehatan menjadi yang paling utama. Edi menjelaskan, langkah yang diambil adalah dengan perhitungan risiko berdasarkan pengumpulan data di lapangan, dan kemudian menentukan jalan tengah antara aspek kesehatan dan aspek sosial ekonomi.

“Kita membuka ini jelas bukan hanya untuk kepentingan ekonomi saja, harus dua-duanya dipertimbangkan, bahkan bobot kedisiplinan pada sisi kesehatan jauh lebih penting. Makanya kita menghindari jangan sampai ada potensi kerumunan yang menyebabkan penularan,” kata dia.    

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
1 bulan lalu

Serapan Tenaga Kerja Meningkat, Prabowo Optimistis Ekonomi Nasional Membaik

Nasional
2 bulan lalu

Angkatan Kerja RI Didominasi Lulusan SD, Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas 

Nasional
2 bulan lalu

Korban PHK Tembus 44.433 Orang hingga Agustus 2025, Terbanyak di Wilayah Ini

Nasional
2 bulan lalu

Anggota DPR Harap Program Magang Nasional Bisa Serap Tenaga Kerja 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal