JAKARTA, iNews.id - Anggaran perjalanan dinas (perjadin) Pegawai Negeri Sipil (PNS) 'dikorbankan' saat pandemi Covid-19. Efisiensi terhadap anggaran tersebut akan terus dilakukan di masa yang akan datang.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyebut, anggaran perjadin bersama pos sejenisnya seperti untuk rapat dan snack tidak akan kembali normal meski Covid-19 berlalu. Menurut dia, pandemi telah mengubah budaya kerja, termasuk rapat lewat video.
"Sekarang kan bisa dibilang tak ada perjalanan dinas, ini seandainya kasus Covid-19 katakanlah mengecil di 2021, efisiensi anggaran perjalanan dinas itu masih tetap akan kita dipertahankan. Misal ya, anggaran perjalanan pegawai itu 100 rupiah, lalu ada corona dipotong jadi 40 rupiah, ya tahun depan tidak dikembalikan ke 100 rupiah lagi," ujar Suahasil, Kamis (18/6/2020).
Selain perjadin, kata Suahasil, pemerintah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk pertemuan di hotel dan sebagainya. Anggaran ini akan direduksi ke depannya.
“Seperti untuk snack saja, dulu yang namanya konsumsi rapat, rapatnya lima kali ya snack-nya lima kali. Momen hari ini saya rasa sangat tepat, untuk membiasakan anggaran itu dipotong sehingga lebih efisien," tutur Suahasil.
Dengan efisiensi ini, kata dia, anggaran perjadin dan belanja tak prioritas lainnya bisa dialihkan untuk kebutuhan lain yang mendesak. Dengan begitu, APBN dapat berfungsi sebagai instrumen untuk menyejahterakan masyarakat.