Dia menuturkan, di saat banyak negara perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multi-krisis selama dua tahun belakang ini, tetapi perekonomian Indonesia masih tetap dalam kondisi yang relatif baik dan resilien.
Beberapa sektor terbukti cukup resilien di antaranya adalah sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan. Hal ini ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30 persen pada tahun 2022.
“Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10-11 persen. Namun, saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini adalah untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40 persen perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita,” ucapnya.