JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pemanfaatan inovasi dan teknologi dalam mengantisipasi dampak dari Badai La Nina.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan masyarakt untuk mewaspadai curah hujan yang tinggi antara 70 persen hingga 100 persen seiring fenomena La Nina di akhir tahun hingga awal 2022.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian PUPR, Zainal Fatah, mengatakan melalui Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Seminar Internasional yang telah dilakukan diharapkan dapat menemukan terobosan baru agar Indonesia semakin siap dan siaga akan kejadian La Nina tahun ini.
Menurut dia, hasil kajian dari beberapa pihak menunjukkan bahwa kecenderungan peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global. Untuk negara tropis seperti Indonesia, perubahan iklim ini berdampak pada meningkatnya variabilitas pola dan intensitas hujan.
Zainal mengungkapkan, dengan besarnya tantangan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) seperti prasarana pengendali banjir, perlu memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk pengelolaan SDA yang terpadu (Integrated Water Resources Management - IWRM) dan diwujudkan melalui penerapan Smart Water Management System (SWM).